مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Donasi adalah amal kebajikan yang amat dianjurkan dalam agama dan ialah sistem untuk berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang memerlukan. Anak yatim yaitu salah satu golongan yang sangat memerlukan dukungan dan perhatian.
Aku berkata: “Urusan harta ghanimah di zaman ini sudah tidak ada lagi di berbagai daerah, karena tidak adilnya para penguasa, maka sebaiknya memastikan bolehnya memberikan zakat pada anak yatim, kecuali anak yatim tersebut tergolong nasab mulia (nasab yang bersambung pada Rasulullah) maka tidak boleh untuk memberinya zakat, meskipun ia tercegah dari bagian seperlima dari seperlimanya harta ghanimah menurut qaul shahih. Wallahu a’lam
Berdasarkan pandangan ini, tidak semua anak yatim dapat menerima zakat. Anak yatim yang memiliki harta warisan yang dapat mencukupi kebutuhannya, atau anak yatim yang masih memiliki seorang ibu yang memiliki pekerjaan yang layak dan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anak yatim tersebut, maka tidak berhak menerima zakat.
Dengan beramal, seseorang akan menyempurnakan ibadahnya. Jika shalat lima waktu dan puasa adalah ibadah yang hubungannya langsung kepada Allah SWT, maka infaq dan sedekah adalah amalan yang hubungannya kepada sesama manusia.
Allah Taala melalui ayat ini memperingatkan makhluk-Nya agar menyegerakan infak dan sedekah sebelum terjadi hari kiamat. Mengapa Kita Harus Berbagi dan Menjadi Berkat Mengapa demikian? Karena jika sudah terjadi “Hari Akhir” sedang ia belum memaksimalkan infak, maka ia akan menerima beberapa penyesalan, diantaranya :
– Berinfak dan bersedekah adalah sebagai bukti rasa syukur kita kepada Allah Taala atas segela nikmat-Nya yang melimpah ruah.
Jazakumullah khairan katsiran, guruku. Semoga Allah senantiasa memberikan pahala yang tiada putus-putusnya atas kebaikan dan ilmu
Contohnya, setiap uang infak yang masuk ke masjid, semuanya akan digunakan untuk kelangsungan aktifitas kegiatan pada masjid tersebut.
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Post Tags: #funds santunan#kebutuhan anak yatim#kebutuhan panti asuhan#panti asuhan di bandung#santunan anak yatim#santunan panti asuhan#yatim piatu
Sedikit saran, ketika menyumbangkan buku cerita pastikanlah sesuai dengan umur para anak-anak yang ada di sana. Sangat tidak nyambung jika memberikan buku cerita berupa novel romance sedangkan anak yang ada di sana kebanyakan berusia balita dan juga SMP.
Maka dari itu, penting sekali memahami definisi antara “yatim”, “piatu”, serta “yatim piatu” karena ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Bagi seseorang yang cukup bingung sebetulnya berapa uang santunan anak yatim, hal ini kerap kali dipertanyakan oleh orang-orang yang tergolong cukup awam dalam perihal seperti ini.